Hati yang gelisah membuatku melempar marah pada dua jiwa yang tak berdosa.
Segala kebaikan ku ungkit. Dimana ikhlasku? Dimana sabarku?
Hanya karena dua jiwa itu bertengkar lalu aku melerainya dengan kemurkaan. Atau memang itu caranya untuk membuat mereka menjadi manusia? Atau aku merasa benar?
Tapi aku tahu, bahwa di lubuk hatiku yang terdalam aku sedang bersedih. Aku tidak punya alasan untuk bersedih, mungkin karena aku terlalu lelah, atau terlalu takut menghadapi hari esok? Atau juga mungkin karena aku patah hati?
Maafkan dua jiwaku… aku hanya ingin kalian tidak mudah mendapatkan segala sesuatu di dunia ini. Semua butuh perjuangan, dan kali ini aku sedang lelah mendengar kebisingan.
Aku berusaha yang terbaik untuk membuat segala sesuatu berjalan lancar. Bukan untuk kepentinganku pribadi. Aku ingin kalian bahagia.
Apakah kalian di rumah ini tahu cara membuat diriku bahagia? Apakah kalian mengenalku dengan baik? Apakah kalian masih merasa bahwa aku bisa melakukan segalanya sendirian, sehingga kalian bahkan menolongku harus dengan imbalan.
Aku hanya ingin dicintai… aku dituntut untuk bersabar bahwa kelak suatu hari nanti akan ada waktunya ketika aku bisa beristirahat dan melihat kalian mandiri sebelum aku menutup mata.