Hai senyum, mengapa kau tak tampak di wajahku? Aku tahu kau jenuh, tapi kini kau telah membuatku berwajah sendu.
Aku punya cerita lucu. Ya..cerita tentang dirimu. Dimana kau adalah pemeran utamanya karena tanpa kau negeri menjadi nelangsa.
Lalu ketika aku berkreasi tentangmu. Semua orang bertepuk tangan, seakan-akan itu ide yang sangat brilian. Lantas aku tulis, aku minta bantuan teman-teman untuk membuat sebuah teaser tentangmu.
Aku ingin membagikan cerita kepada dunia. Namun orang terdekat, yang berjanji membantu, ia mengkhianatiku. Ia tersenyum dengan yang lain. Sementara aku sudah tidak tidur dua hari dan lima menit lagi adalah deadline.
Aku sekarang tidak tinggal di negerimu, karena akulah si wanita berwajah sendu. Mengejar dunia, bekerja untuk kaya, namun aku tetap ingin mengenal cinta.
Ketika ku sebut kata itu. Kau mulai tampak sedikit demi sedikit.
“Cinta” ku berkata. Kau kini tampak lebih jelas di wajahku. Kini aku tau arti hadirmu.